Solusi belajar Bahasa Arab yang mudah dan simpel

Monday, February 28, 2022

Perbedaan Huruf Hamzah Washol dan Qotho' Serta Contohnya

Inilah Perbedaan Huruf Hamzah Washol dan Qotho' Serta Contohnya. Selamat Belajar Membaca dan Menulis Bahasa Arab sesuai kaedah.

Perbedaan Hamzah Washol dan Qotho' Serta Contohnya

✔ Pengertian

Hamzah Washol adalah hamzah yang dibaca bila berada di awal kalimat dan tidak dibaca bila berada di tengah kalimat. Hamzah Washol berfungsi sebagai huruf Hamzah ketika berada di awal kalimat, dan berfungsi sebagai huruf Alif ( ا ) ketika berada di tengah kalimat.

Hamzah Qotho’ adalah hamzah yang selalu dibaca di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat. Hamzah Qotho’ berfungsi sebagai huruf Hamzah asli walaupun ditulis di atas huruf Alif ( ا ) , atau Wau ( و ) , atau Ya' ( ي ) .

✔ Perbedaan

Hamzah Washol selalu berada di awal kata. Bentuknya seperti huruf Alif. Dalam penulisan Al Qur'an, hamzah washol ditandai kepala huruf " صـ " (shod) di atas Alif, sebagai penanda shilah (washol).

Hamzah Qotho’ tidak selalu berada di awal kata. Bentuknya adalah sebagaimana huruf Hamzah asli walaupun ditulis lebih kecil dari biasanya. Dalam penulisan Al Qur'an, terkadang ditulis di atas dan di bawah huruf Alif dan Ya' atau ditulis di atas huruf Wau.

✔ Contoh

- Hamzah Washol

1. Hamzah Washol pada fi’il amar dari fi’il tsulatsi:
اكْتُبْ – اذهبْ - اجْلِسْ

2. Hamzah Washol pada “Al” tambahan pada awal isim:
الرَّجُلُ - اَلْعِلْمُ - الْكِتَابُ

3. Hamzah Washol pada fi’il madhi dan fi’il amar khumasi dan sudasi serta Mashdarnya:
انْطَلَقَ > انْطَلِقْ > انْطَلَاقًا
اسْتَخْرَجَ > اسْتَخْرِجْ > اسْتِخْرَاجًا
استعمَلَ> استعمِلْ> استعمال

4. Hamzah Washol pada Isim al- 'Asyrah (isim yang sepuluh):
اسْمٌ – ابْنٌ - ابْنَةٌ - اثْنَانِ - اثْنَتَانِ - امْرَأَةٌ - امْرُؤٌ - ابْنَانِ - امْرَأَتَانِ - امْرَئَانِ

- Hamzah Qotho’

1. Hamzah Qotho’ pada fi’il madhi tsulatsi:
أَزِفَ - أَخَذَ - أَمَرَ

2. Hamzah Qotho’ pada fi’il madhi rubai’i:
أَحْسَنَ > إِحْسَانًا – أَكْرَمَ > إِكْرَامًا - أَطْعَمَ > إِطْعَامُا

3. Hamzah Qotho’ pada isim selain isim yang sepuluh:
أَخٌ - أُخْتٌ - أَمِيْرٌ

4. Hamzah Qotho’ pada Huruf:
أَوْ - أَنْ - إِنْ – إِلَى

Tambahan:
Pengecualian pada huruf AL (ال)

✔ Penulisan Hamzah Qotho’

1. Hamzah Qotho’ di awal kata ditulis dalam bentuk Alif:
أَنْعَمْتَ – اَلْاَنْهَارُ - اِبْنٌ

2. Hamzah Qotho’ di tengah kata ditulis sesuai dengan harkat pada hamzah dan huruf sebelumnya. Urutan harkat terkuat antara hamzah dan huruf sebelumnya adalah kasroh, dhommah, fathah dan sukun.

Hamzah Qotho’ ditulis dalam bentuk Alif apabila identik dengan harkat fathah, ditulis dalam bentuk Ya’ apabila identik pada harakat kasrah, ditulis dalam bentuk Wau apabila mengacu pada harkat dhommah.

Contoh penulisan hamzah di tengah kata:
سَأَلَ – سُئِلَ - سُؤَالٌ

3. Hamzah Qotho’ di akhir kata yang didahului huruf berharkat sukun (mati):
مِلْءٌ – مَاءٌ – سُوْءٌ – شَيْءٌ

4. Hamzah Qotho’ Ketika berharkat Tanwin

Apabila Hamzah Qotho’ berharkat tanwin fathah, maka ditambah Alif jika huruf sebelum hamzah bisa disambung dan tidak ditambah Alif apabila huruf sebelumnya tidak bisa disambung. Seperti:
شَيْئًا - هَنِيْئًا - مَرِيْئًا
مَاءً - عشاءً - دواءً

✔ Cara Baca

- Cara membaca Hamzah Washol di awal kalimat ada 3 cara:

1. Dhommah

Yaitu hamzah washal yang terdapat pada fi’il dan huruf ketiga dari fi’il tersebut berharkat dhommah. Seperti:

اُدْخُلُوْا – اُخْرُخْ - اُنْصُرْ

2. Fathah

Yaitu hamzah washal pada isim yang diawali alif lam ta’rif (AL Ma'rifah) . Seperti:
الْفَاتِحَةُ – اَلنَّاسُ - اَلْعِلْمُ

3. Kasroh

Hamzah washal yang terdapat pada fi’il, dan huruf ketiga pada fi’il tersebut berharkat fathah atau kasrah. Seperti:
اِضْرِبْ – اِجْلِسْ - اِفْتَحْ - اِجْتَمَعَ

Tambahan:
- Hamzah washal yang terdapat pada isim-isim Musytaq (kata bentukan). Seperti:
اِسْتِغْفَارٌ – اِجْتِمَاعٌ - اِسْتِخْرَاجٌ

- Hamzah washal yang terdapat pada isim-isim Jamid (kata baku). Seperti:
ابْنٌ - ابْنَةٌ - اثنَانِ - اثْنَتَانِ - امْـرَأةٌ - امْـرِئٌ - اسْــمٌ

- Cara membaca Hamzah Washol di tengah kalimat 
Cara membaca Hamzah Washol di tengah kalimat yaitu seperti membaca Alif, bukan seperti membaca Hamzah, tapi tidak menjadikannya sebagai bacaan mad (panjang). Seperti:
وَامْـرَأتُهُ – مِنَ الْمَلَائِكَةِ – فَانْصُرْ

Apabila Hamzah Washol terletak setelah Alif Lam maka hamzahnya tetap diberi harkat. Seperti:
اَلْاِسْمُ – الاِفْتِتَاحُ - اَلْاِسْتِغْفَارُ

- Sedangkan cara membaca Hamzah Qotho' adalah sebagaimana membaca Hamzah asli.

✔ Contoh perbedaan dalam kalimat dan bacaannya:

اُدْخُلُوْا فِي السِّلْمِ كَافَّةُ
Dibaca: Udkhuluu fissilmi kaaffah. (Hamzahnya dibaca: U)
[Masuklah ke dalam Islam secara total]
فَادْخُلُوْهَا خَالِدِيْنَ
Dibaca: Fadkhuluuhaa khoolidiin. (Hamzahnya tidak dibaca, tidak dibaca: fa-udkhuluu)
[Masuklah ke (surga) dengan kekal]
اَلْفَاتِحَةُ اِسْمٌ مِنْ أَسْمَاءِ سُوَرِ الْقُرْآنِ
Dibaca: Alfaatihatu ismun min asmaai suwaril qur'aani. (Hamzahnya dibaca: A)
[Al Fatihah adalah nama dari nama-nama surah Al Quran]
اَلْبَرْنَامَجُ الْأَوَّلُ قِرَاءَةُ سُوْرَةِ الْفَاتِحَةُ
Dibaca: Albarnaamajul awwalu qirooatu suurotil faatihati. (Hamzahnya tidak dibaca, tidak dibaca: suuroti alfatihati)
[Acara pertama pembacaan surah Al Fatihah]

--------------
Keterangan:
- Hamzah Washol dapat ditulis: Hamzah Washal, Hamzah Qotho' dapat ditulis: Hamzah Qatha'. Selanjutnya ada di: Tentang.

No comments:

Post a Comment