الضَّمَائِرُ وَاسْتِخْدَامُهَا
ISIM DHOMIR DAN
PENGGUNAANNYA
Isim Dhomir adalah Kata Ganti yang dipakai untuk menggantikan orang yang berbicara, yang diajak
bicara, atau yang dibicarakan. Dalam Bahasa Arab, orang yang berbicara
disebut Mutakallim, Yang diajak bicara disebut Mukhothob, Yang dibicarakan
disebut Ghaib. Jumlah Isim Dhomir secara keseluruhan
ada 14, terbagi sebagai berikut:
Dhomir Ghaib atau kata ganti untuk orang yang dibicarakan ada 6, (3 untuk laki-laki, 3 untuk perempuan) yaitu:
Dhomir Ghaib atau kata ganti untuk orang yang dibicarakan ada 6, (3 untuk laki-laki, 3 untuk perempuan) yaitu:
Dia laki-laki
هُمَا
Mereka dua laki-laki
هُمْ
Mereka
banyak laki-laki
هِيَ
Dia perempuan
هُمَا
Mereka
dua perempuan
هُنَّ
Mereka
banyak perempuan
Dhomir Mutkhothob atau kata ganti untuk orang yang diajak berbicara
ada 6, 3 untuk laki-laki, 3 untuk perempuan yaitu:
أَنْتَ
Kamu laki-laki
أَنْتُمَا
Kamu
dua laki-laki
أَنْتُمْ
Kamu
banyak laki-laki
أَنْتِ
Kamu
perempuan
أَنْتُمَا
Kamu
dua perempuan
أَنْتُنَّ
Kamu
banyak perempuan
Dhomir Mutakallim atau kata ganti untuk orang yang berbicara
ada 2 yaitu:
أَنَا
Saya laki-laki/perempuan
نَحْنُ
Kami/kita laki-laki/perempuan
Dhomir ada kalanya digunakan untuk
menjadi Subjek Kalimat (Mubtada’ atau Fa’il), ada kalanya digunakan untuk
menjadi Objek Kalimat (Maf’ul Bih), dan ada kalanya digunakan sebagai Posesif atau
Kata Milik atau Kata Majmuk (Idhofah). Dhomir yang menjadi Subjek dalam kalimat
Ismiyah (Mubtada’) selalu tampak jelas dan terpisah dengan isim, fi’il, atau
huruf lain, sehingga disebut Dhomir Bariz-Munfashil.
Tapi Dhomir yang menjadi Subjek dalam
kalimat Fi’liyah (Fa’il) atau menjadi Objek atau Posesif biasanya tidak tampak
atau mengalami perubahan dari bentuk aslinya karena terpadu dengan isim, fi’il,
atau huruf lain, sehingga disebut Dhomir Mustatir-Muttashil. Di samping
itu, Isim Dhomir harus digunakan sesuai
dengan seseorang atau sesuatu yang digantikan, dalam hal mudzakkar-muannatsnya dan
mufrod-jamaknya.
Contoh Dhomir yang
menjadi Subjek dalam kalimat Ismiyah (Mubtada’):
هُوَ طَالِبٌ
Dia (seorang laki-laki) adalah pelajar.
هُمَا طَالِبَانِ
Mereka (dua orang laki-laki) adalah
pelajar.
هُمْ طُلَّابٌ
Mereka (laki-laki banyak) adalah pelajar.
هِيَ طَالِبَةٌ
Dia (seorang perempuan) adalah pelajar.
هُمَا طَالِبَتَانِ
Mereka (dua orang perempuan) adalah
pelajar.
هُنَّ طَالِبَاتٌ
Mereka (perempuan banyak) adalah pelajar.
أَنْتَ طَالِبٌ
Kamu (seorang laki-laki) adalah pelajar.
أَنْتُمَا طَالِبَانِ
Kamu (dua orang laki-laki) adalah pelajar.
أَنْتُمْ طُلَّابٌ
Kamu (laki-laki banyak) adalah pelajar.
أَنْتِ طَالِبَةٌ
Kamu (seorang perempuan) adalah pelajar.
أَنْتُمَا طَالِبَتَانِ
Kamu (dua orang perempuan) adalah pelajar.
أَنْتُنَّ طَالِبَاتٌ
Kamu ( perempuan banyak) adalah pelajar.
أَنَا طَالِبٌ / طَالِبَةٌ
Saya adalah pelajar
(laki-laki/perempuan).
نَحْنُ طُلَّابٌ / طَالِبَاتٌ
Kami adalah pelajar
(laki-laki/perempuan).
Contoh Dhomir yang menjadi Subjek dalam kalimat Fi’liyah (Fa’il):
نَظَرَتْ فَاطِمَةُ إِلَى أُمِّهَا
Fatimah telah melihat ibunya
جَلَسْتَ عَلَى الْبِلَاطِ
Kamu (lk) telah duduk di atas lantai
أَكَلْتِ الرُّزَّ قَائِمَةً
Kamu (pr) telah makan nasi sambil berdiri
ذَهَبْتُ اِلَى الْمَسْجِدِ صَباَحًا
Saya telah pergi ke masjid di waktu pagi
قَرَأْنَا الْقُرْأَنَ مَعَ الْأُسْتَاذِ
Kami telah membaca Al Qur'an bersama ustadz
هَلْ فَهِمْتُمْ شَرْحَ الْأُسْتَاذِ؟
Apakah kalian telah memahami penjelasan ustadz?
نَعَمْ. فَهِمْنَا شَرْحَ الْأُسْتَاذِ
Kamu (seorang laki-laki) betul.
Kamu (seorang laki-laki) salah.
Kamu (dua orang laki-laki) pintar.
Kamu (laki-laki banyak) bodoh.
Kamu (seorang perempuan) betul.
Kamu (seorang perempuan) salah.
Kamu (dua orang perempuan) pintar.
Kamu ( perempuan banyak) bodoh.
Saya di sini.
Kami (ada) di toko.
No comments:
Post a Comment